Peranan Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IX SMP Negeri 1 Suppa Kabupaten Pinrang
Abstract
Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Peranan pengelolaan kelas dalam meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IX SMP Negeri 1 Suppa Kabupaten Pinrang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan fokus penelitian 44 orang murid Kelas IX SMP Negeri 1 Suppa Kabupaten Pinrang. Pengumpulan data dengan teknik tes, observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil tes, observasi, wawancara dengan indikator-indikator pada tahap refleksi dari siklus-siklus penelitian. Hasil yang diperoleh murid Kelas IX SMP Negeri 1 Suppa Kabupaten Pinrang secara umum mengalami peningkatan hasil belajar murid ketika pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sangat bagus dengan memperhatikan aspek-aspek yaitu: (a) meningkatnya hasil pembelajarn Bahasa Indonesia, (b) meningkatnya motivasi untuk belajar Bahasa Indonesia, (c) kemampuan murid dalam melakukan percakapan meningkat. Sedangkan upaya yang ditempuh guru bidang studi Bahasa Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar kelas IX, yaitu (a) selalu memberikan motivasi kepada murid untuk meningkatkan hasil pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Indonesia, (b) melatih murid untuk selalu belajar mandiri.
Downloads
References
[2] M. Munirah, “SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA: antara keinginan dan realita,” AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, vol. 2, no. 2, hlm. 233–245, 2015.
[3] H. Altrichter, P. Posch, B. Somekh, dan A. Feldman, Teachers investigate their work: An introduction to action research across the professions. Routledge, 2005.
[4] S. Kemmis dan R. McTaggart, Participatory action research: Communicative action and the public sphere. Sage Publications Ltd, 2005.
[5] W. Carr dan S. Kemmis, Becoming critical: education knowledge and action research. Routledge, 2003.
[6] S. Kemmis, “Action research as a practice-based practice,” Educational Action Research, vol. 17, no. 3, hlm. 463–474, 2009.
[7] I. Syamsi, “Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen Jakarta: PT,” Remaja Rosdakarya, 1994.
[8] S. P. Siagian, Filsafat administrasi. Gunung Agung, 1970.
[9] T. W. Poerwadarminta, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka,” 1996.
[10] Sutardi, Pokok-pokok Ilmu Administrasi dan Pengelolaan. Jakarta: Rineka Cipta., 1988.
[11] S. Arikunto, “Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT,” Rineka Cipta, 1993.
[12] M. U. Usman, “Menjadi guru profesional,” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
[13] O. Hamalik, “Proses Belajar dan Mengajar,” Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001.
[14] A. S. Sadiman, “Media pembelajaran,” Jakarta: Rajawali Pers, 1996.
[15] S. B. Djamarah dan A. Zain, “Strategi belajar mengajar,” Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
[16] N. Sudjana dan H. Suryana, Cara belajar siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Sinar Baru, 1989.
[17] A. M. Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar: Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Rajawali Pers. Jakarta, 1988.
[18] D. Slameto, Belajar dan Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
[19] M. Syah, “Psikologi pendidikan,” Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.