Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII A SMP Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Negeri 1 Rantepao

  • Isra Liling Ismail Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Rantepao Toraja Utara, Sulawesi Selatan
Keywords: Make A Match, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar

Abstract

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak  yang harus dipenuhi sepanjang hayat yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan  hidup manusia itu sendiri  Kenyataan yang terjadi di lapangan masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi pada bulan Juni 2018, pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas VIII SMP Negeri 1 Rantepao Kabupaten Toraja Utara, diperoleh bahwa keterlibatan belajar peserta didik selama proses pembelajaran di kelas tersebut massih rendah hanya sekitar 25% peserta didik yang aktif  terlibat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu rumusan masalah (i) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar IPA peserta didik di kelas VIII. A SMP Negeri 1 Rantepao melalui penerapan metode Make A Match? (ii) Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA peserta didik di kelas VIII. A SMP Negeri 1 Rantepao melalui penerapan metode Make A Match ? Tujuan penelitian (i) Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA peserta didik di kelas VIII. A SMP Negeri 1 Rantepao melalui penerapan metode Make A Match (ii) Untuk meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik di kelas VIII. A SMP Negeri 1 Rantepao melalui penerapan metode Make A Match? Hasil rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus I adalah 78,33 dengan kriteria baik. Rata-rata aktivitas peserta didik pada siklus II adalah 83,40 dengan kriteria baik pula. Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan aktivitas peserta didik. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran IPA Terpadu melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yakni siklus I dengan rata-rata 72,50. Siklus II didapatkan hasil rata-rata hasil belajarnya adalah 80,33. Sedangkan persentase ketuntasan yang diperoleh pada setiap siklus adalah siklus I persentase ketuntasan klasikal adalah 60%, pada siklus II adalah 93% .Model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] D. Aunurrahman dan M. Pd, “Belajar dan Pembelajaran,” Bandung: Alfabeta, 2009.
[2] H. Bergsteiner, G. C. Avery, dan R. Neumann, “Kolb’s experiential learning model: critique from a modelling perspective,” Studies in Continuing Education, vol. 32, no. 1, hlm. 29–46, 2010.
[3] M. Silberman, Active Learning: 101 Strategies To Teach Any Subject. ERIC, 1996.
[4] R. Mooney, “Relational learning of pattern-match rules for information extraction,” dalam Proceedings of the sixteenth national conference on artificial intelligence, 1999, vol. 334.
[5] M. D. Zeiler, “ADADELTA: an adaptive learning rate method,” arXiv preprint arXiv:1212.5701, 2012.
[6] K. Y. Yip, C. Cheng, dan M. Gerstein, “Machine learning and genome annotation: a match meant to be?,” Genome biology, vol. 14, no. 5, hlm. 205, 2013.
[7] T. Ramadhan, “Pembelajaran kooperatif make a match,” Jakarta: http://Tarmizi_Ramadhan. Blog. co m, 2008.
[8] P. L. Smith dan T. J. Ragan, “Impact of RM Gagne’s Work on Instructional Theory.,” 1996.
[9] P. J. Connell dan C. A. Stone, “Morpheme learning of children with specific language impairment under controlled instructional conditions,” Journal of Speech, Language, and Hearing Research, vol. 35, no. 4, hlm. 844–852, 1992.
[10] R. M. Fanning dan D. M. Gaba, “The role of debriefing in simulation-based learning,” Simulation in healthcare, vol. 2, no. 2, hlm. 115–125, 2007.
[11] T. J. Shuell, “Cognitive conceptions of learning,” Review of educational research, vol. 56, no. 4, hlm. 411–436, 1986.
[12] W. Jufri, “Belajar dan pembelajaran sains,” Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013.
[13] F. Mery dan J. G. Burns, “Behavioural plasticity: an interaction between evolution and experience,” Evolutionary Ecology, vol. 24, no. 3, hlm. 571–583, 2010.
[14] B. G. Galef Jr, “Social transmission of acquired behavior: a discussion of tradition and social learning in vertebrates,” dalam Advances in the Study of Behavior, vol. 6, Elsevier, 1976, hlm. 77–100.
[15] A. Hoekstra, M. Brekelmans, D. Beijaard, dan F. Korthagen, “Experienced teachers’ informal learning: Learning activities and changes in behavior and cognition,” Teaching and Teacher Education, vol. 25, no. 5, hlm. 663–673, 2009.
[16] K. H. James, “Sensori-motor experience leads to changes in visual processing in the developing brain,” Developmental science, vol. 13, no. 2, hlm. 279–288, 2010.
[17] A. Poedjiadi, “Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai,” Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
[18] D. Rusman, “Seri Manajemen sekola bermutu model-model pembelajaran mengembangakan profesionalisme,” PT Raja Grafindo Persada, Jakarata, 2010.
[19] A. Sudijono, Pengantar evaluasi pendidikan. PT RajaGrafindo, 1998.
[20] S. Suhartono, Pengantar Ilmu Pendidikan. Makassar: Badan Penerbit UNM, 2010.
[21] Wijaya Agus, IPA Terpadu VIIB Untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTs. Jakarta: PT. Grasindo, 2006.
[22] N. S. Sukmadinata, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,” Cetakan, vol. 11, hlm. 23–26, 2011.
[23] Slameto, Proses belajar mengajar dalam sistem kredit semester SKS. Bumi Aksara, 1991.
[24] B. Nurhayati dan L. W. Sappe, “Strategi Belajar Mengajar,” Makassar: Badan Penerbit UNM, 2011.
[25] S. Nasution, “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar (Cetakan Kelimabelas),” Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
[26] Nursamsi, “Peranan pendekatan pembelajaran sains teknologi masyarakat dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains pada pembelajaran fisika di SMAN 1 Tamalatea Kabupaten Jeneponto,” Universitas Negeri Makassar, Makassar, 2013.
[27] S. Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, cet. IV, Bandung: CV. AFABETA, 2006.
Published
2019-08-01
How to Cite
Ismail, I. L. (2019). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII A SMP Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Negeri 1 Rantepao. JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN, 1(2), 89-103. Retrieved from http://www.ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/52