Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan Pendekatan Problem Posing pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao

  • Pailus Paembonan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan
Keywords: Model Kooperatif Tipe TSTS, Model Pendekatan Problem osing, Hasil Belajar

Abstract

Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian tindakan kelas. Prosedur  yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1). Apakah penerapan model kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan pendekatan problem posing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao? (2). Apakah penerapan model kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan pendekatan problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao?  Tujuan Penelitian ini adalah (1). Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar melalui penerapan model kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan pendekatan problem posing pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao, (2) Untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penerapan model kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan pendekatan problem posing pada  siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao. Hasil penelitian pada siswa kelas VII yang berjumlah 20 orang menunjukkan bahwa (1) keseluruhan aktivitas belajar siswa yang diamati dari siklus I 74,4% siswa aktif dalam kategori tinggi dan siklus II 82,0% siswa aktif dalam kategori sangat tinggi; (2) hasil belajar siswa pada siklus I: kategori sangat tinggi 25%, tinggi 45%, sedang 25% dan rendah 5%, pada siklus II: kategori sangat tinggi 35%, tinggi 60%, sedang 5% , berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada siklus I diperoleh tuntas 70% dan tidak tuntas 30%, sedangkan pada siklus II diperoleh tuntas 85% dan tidak tuntas 15%. Berdasarkan data hasil penelitian  menunjukkan bahwa  nilai  perolehan siswa baik secara individu maupun secara  klasikal mengalami peningkatan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah  (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe  TSTS (Two Stay Two Stray) dengan  pendekatan   problem posing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao, (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif  tipe  TSTS (Two Stay Two Stray) dengan  pendekatan   problem posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Fitriawan, D., T. A. Kusmayana dan G. Iswahyudi, “Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan metode problem solving pada pokok bahasan persamaan garis lurus ditinjau dari kategori multiple intelligences peserta didik kelas VIII SMP negeri di kabupaten Karanganyar,” Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012.
[2] I. Wardhani, “Penelitian Tindakan Kelas (PTK),” Jakarta: Remaja Asda karya, 2007.
[3] S. Kagan dan M. Kagan, “Staff development and the structural approach to cooperative learning,” Professional development for cooperative learning: Issues and approaches, hlm. 103–121, 1998.
[4] R. IDRUS, “Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Murid Kelas V di SDN 17 Langnga-Langnga Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep,” PhD Thesis, Pascasarjana, 2017.
[5] M. Rosmawati, “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) di Kelas XII MIPA1 SMA Negeri 4 Parepare,” Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Pembelajaran, vol. 1, no. 1, hlm. 54–63, 2019.
[6] R. Smith-Maddox dan D. G. Solórzano, “Using critical race theory, Paulo Freire’s problem-posing method, and case study research to confront race and racism in education,” Qualitative inquiry, vol. 8, no. 1, hlm. 66–84, 2002.
[7] S. Nixon-Ponder, “Using problem-posing dialogue: In adult literacy education,” Adult learning, vol. 7, no. 2, hlm. 10–12, 1995.
[8] B. Du Bois, “Passionate Scholarship–Notes on Values, Knowing and Method in Feminist Social Science.,” 1979.
[9] C. Keşan, D. Kaya, dan S. Güverci̇n, “The effect of problem posing approach to the gifted student’s mathematical abilities,” International Online Journal of Educational Sciences, vol. 2, no. 3, hlm. 677–687, 2010.
[10] M. C. Borba dan M. E. Villarreal, Humans-with-media and the reorganization of mathematical thinking: Information and communication technologies, modeling, visualization and experimentation, vol. 39. Springer Science & Business Media, 2006.
[11] I. Lavy dan A. Shriki, “Problem posing as a means for developing mathematical knowledge of prospective teachers,” dalam Proceedings of the 31st Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, 2007, vol. 3, hlm. 129–136.
[12] F. P. Yee, “Review of Research on Mathematical Problem Solving in Singapore,” dalam Mathematics Education: The Singapore Journey, World Scientific, 2009, hlm. 263–300.
[13] S. Fox dan L. Surtees, Mathematics across the curriculum: Problem-solving, reasoning and numeracy in primary schools. A&C Black, 2010.
[14] S. Haji, “Pendekatan problem posing dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar,” TRIADIK, vol. 14, no. 1, hlm. 55–63, 2011.
[15] Z. Ghasempour, N. Bakar, dan G. R. Jahanshahloo, “Innovation in teaching and learning through problem posing tasks and metacognitive strategies,” International journal of pedagogical innovations, vol. 1, no. 01, 2013.
[16] E. A. Silver dan J. Cai, “An analysis of arithmetic problem posing by middle school students,” Journal for research in mathematics education, hlm. 521–539, 1996.
[17] M. Pittalis, C. Christou, N. Mousoulides, dan D. Pitta-Pantazi, “A Structural Model for Program Posing.,” International Group for the Psychology of Mathematics Education, 2004.
Published
2019-08-01
How to Cite
Paembonan, P. (2019). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan Pendekatan Problem Posing pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rantepao. JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN, 1(2), 104-113. Retrieved from http://www.ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/53